Dalam mempelajari Filsafat politik harus melalui dua aspek yakni
1.
aspek histories
(membahas pemikiran tokoh-tokoh politik)
2.
aspek tematik
(berkaitan dengan isu-isu yang diperdebatkan dalam filsafat politik).
Aliran histories membahas
mengenaih pemikiran tokoh politik
Dua lairan politik beserta para tokohnya
1.
aliran klasik
( tokohnya: plato, aristoteles, hobbes, john loche, bentham, smit, mill,
maciafelli, nietshe, comte, marx).
2.
aliran moderen
(tokohnya: rawls, nozich,)
menurut Rawls bahwa
sesungguhnya ilmu politik adalah perpanjangan tangan dari ilmu etika.
Aliran tematik membahas isu
yang diperdebatkan dalam filsafat polotik yakni mempertanyakan tentang
-.apa itu kedaulatan
- apa itu keadilan
- apa itu kebebasan
- apa itu Negara, asal
muasalnya, unsur, dan fungsinya
- apa politik berkaitan
dengan etika atau tidak
- apa itu kewarga negaraan
serta hak dan kewajiban
- idiologi politik
Definisi politik secara
etimologi yakni politea->polis->city or state atau ilmu tentang kota dan Negara.
Definisi politik secara terminology
yakni
1.politik adalah study of city zen ship or the art of government
generally atau seni tentang peraturan pemerintahan secara menyeluruh.
2.politik adalah ilmu tentang cara masyarakat diperinta oleh lembagah-lembaganya dan
hukum-hukumnya.
Definisi filsafat politik adalah
infestigasi prinsip-prinsip dan argument-argumen yang digunakan oleh idiologi
politik tertentu untuk mendukung atau mengkritik idiologi dan kepercayaan
politik.
Idiologi politik terbagi atas
- liberalisme - konserpatisme -utilitarianisme
- sosialisme - anarkisme
adapun maksud dari idiologi
politik diatas akan dipaparkan sbg berikut
1.liberalisme yakni mengedepankan
individu dibandingkan komunitas, jadi kebijakan Negara semata-mata untuk
kebebasan indifidu (tokohnya J.S. Mill).
2.sosialisme yakni mengedepankan
komunitas dibanding indifidu, jadi Negara harus menjamin keadilan distributive
dan retributive kepada seluruh warga negaranya.
3.konservatisme yakni kalau ingin
membuat masyarakat sejahterah maka diperlukan perubahan-perubahan yang tidak
radikal, biarkanlah perubahan secara alami tidak dipaksakan.(tokohnya Etmund
berke) mazhab ini didukung oleh aristrokrasi dan monarki).
4.anarkisme yakni idiologi politik
yang menolak bentuk legitimasi pemerintahan dengan alasan setiap manusia bebas
oleh karena itu setiap hal kebebasannya adalah buruk. pemerintahan memiliki
sifat dasar, watak mendominasi dan hegemoni. (tokonya Michael Bakunin).
5.utilitarianisme yakni idiologi
politik yang meniscayakan bahwa politik harus bertujuan mencari keuntungan,
Negara hanya berfungsi sebagai pemberi ruang bagi rakyatnya untuk mengejar
kesenangan dan memenuhi kepentingan indifidu rakyatnya. (tokohnya J. Bentham).
Ploretarian adalah kaum buruh yang menerima upah yang tidak adil dan tidak
memiliki akses pada sumber-sumber politik.
Pertentangan dalam komunisme
-maciaveli anarkis atau dikenal dengan marx muda yang
menginginkan revolusi namun tidak berkeinginan membangun Negara.karena anti
hegemoni.
-komunisme besolvik atau dikenal dengan marx tua yang
mengiunginkan terjadinya revolusi dan membentuk suatu Negara.
Objek bahasan politik atau dalam bahasa yunani dikenal
dengan kota
atau Negara yakni :
1.esensi
2.asal muasal
3.tujuan
4.kedaulatan
esensi menurut Plato
esensi Negara menurut plato
berbanding lurus dengan esensi manusia oleh karenanya ia berkata Negara ialah
manusia besar.
Esensi manusia berkaitan dengan
-reason/ akal yang dalam Negara disamakan dengan penguasa yang terbaik atau penguasa
ideal (philosopher king).
-emosional/ emosi yang dalam Negara disamakan
(warrior) angkatan bersenjata.
-desere/ nafsu yang dalam negara disamakan (workers)
warga Negara.
Seorang philosopher king menurut plato harus menguasai
1.kebijakan teoritis atau dikenal dengan filsafat
teoritik, yang mana filsafat teoritik terbagi atas tiga yakni
-filsafat
tinggi (metafisika)
-filsafat
menengah (matematika)
-sains
2. kebijakan praktis meliputi tiga hal
- memahami
indifidu/ etika
- memahami
keluarga/ ekonomi
-memahami
masyarakat/ politik
untuk mendapatkan penguasa
ideal maka menurut plato harus diberikan latihan yang terdiri atas beberapa fase
yakni :
1.fase latihan fisik/ dikenal
dengan latihan militer
2.fase latihan musik untuk
mengasah nilai estetikanya
3.fase latihan retorika/
puisi agar cakap berbicara dengan rakyatnya
4.fase kewarganegaraan
yang kesemuanya memerlukan
waktu kurang lebih 50 tahun.
Berkaitan dengan fungsi dari
penguasa dan angkatan bersenjata sebagai pelindung Negara sedangkan fungsi dari
warga Negara yakni melaksanakan seluruh jenis keahlian yang diperlukan bagi
kestabilan dan perjalanan bernegara misalkan : petani ---mengahsilkan pangan
Pedagang---distribusi
Birokrasi----pelayan masyarakat
Syarat-syarat pelindung Negara (penguasa
dan angkatan bersenjata)
1.tidak memiliki kekayaan
karena
-logika
pengabdian agar tidak terjadi manipulasi dengan memanfaatkan kekuasaannya.
-agar penguasa
dapat merasakan penderitaan yang dirasakan oleh rakyatnya.
2.tidak memiliki ikatan keluarga karena agar dalam
mengambil keputusan tidak dipengaruhi oleh perasaan emosionalnya.
3.harus mengembangkan perasaan cinta pada
kesejahteraan umum.
Warrior / angkatan bersenjata
dan workers merupakan yang dipimpin sedangkan yang memimpin adalah penguasa.
Asal muasal Negara menurut plato
1.fase pertama merupakan
manusia
2.fase kedua terbentuklah keluarga (kedudukannya sangat
sederhana)
3.fase ketiga polis dasar
(kedudukanya relative sederhana)
4.fase keempat polis beradab
(penguasa, angkatan bersenjata, warga Negara)
Tujuan Negara menurut plato untuk kepentingan masyarakat secara umum bukan
indifidu. Oleh karenanya plato lebih mengedepankan ikatan komunal atau
komunitarianisme/ sosialis.
Bentuk pemerintahan menurut plato
1.pemerintahan monarki
cirinya diperinta seorang penguasa.
2.pemerintahan aristrokrasi cirinya yang memerinta ada
beberapa orang penguasa (orang-orang yang ningrat).
3.pemerintahan demokrasi cirinya pemerintahan oleh
orang orang bodoh alasannya karena suara
terbanyak bukanlah berarti kebenaran.
Kekuasaan bagi plato ialah pengetahuan sedangkan pengetahuan adalah kekuasaan oleh karena
itu penguasa ideal yang memerinta warga Negara haruslah berpengetahuan makanya
menurutnya kekuasaan Negara harus ditangan philosopher king.
Negara yang efektif menurut plato yakni
-tidak terlalu kecil karena kalau kecil gampang
diagresi.
-tidak terlalu besar karena susah dalam mengontrol
pemerintahan.
Menurut plato penyelenggaraan
kekuasan itu analok dengan bagaimana seorang ayah mendidik anak-anaknya.
Sedangkan menurut aristoteles penyelenggaran kekuasaan itu analok dengan
bagaimana seorang suami mendidik istrinya.
Apakah kehidupan bernegara itu kodrati
atau tidak
Menurut plato kehidupan
bernegara itu kodrati adapun makna dari kodrati yakni bahwa manusia tak akan
lengkap kalau tidak bernegara.sedangkan menurut epicurus bernegara itu bukan
kodrat karena tidak menentukan akan kelengkapan atau kesempurnaan manusia.
Sifat dasar atau sifat alamia masyarakat
memerlukan
1.mengatur/ kebutuhan akan
penguasa
2.pembenturan / akan menimbulkan suatu konsekwesni
kemajuan. Karena pembenturan tercipta dikarenakan adanya perbedaan.
3. adaptasi/ menbimbulkan efek untuk berpaling/melawan
atau berafilisasi/menyetujui.
3.pengaturan/ berupa norma untuk ketertiban agar tidak
kacau.
4.tatanan/ maka dibentuklah struktur atau lembaga
untuk pengamalan normasosial.
5.kebijakan/ berupa politik, atministratif, dan
yuridis,.
Definisi Negara menurut aristoteles
Negara adalah persekutuan hidup politis yang paling tinggi. Bila
dijabarkan maka :
-yang tertinggi adalah Negara
-yang menengah adalah desa
-persekutuan hidup politik
adalah keluarga
-yang terenda adalah indifidu
disebut persekutuan hidup
karena didalamnya terlibat beberapa individu.
Desa, keluarga yang memiliki
kepentingan dan tujuan hidup bersama secara politis. Menurut aristoteles
bernegara itu adalah kodrat atau fitra manusia karena tanpa hidup bernegara
kehidupan manusia menjadi tidak sempurna.
Tujuan bernegara menurut aristoteles, Negara dibentuk bukanlah untuk Negara itu sendiri
tetapi untuk manusia secara keseluruhan bukan bagian-bagian.
Dari tujuan Negara melahirkan bentuk
pemerintahannya. Dengan bentuk
pemerintahan maka dapat dilihat dari
jumlah yang memerintah dan tujuan memerinta :
1.bila dilihat dari jumlah
yang memerinta
-jika satu orang maka itu ialah monarki
-jika beberapa orang maka itu ialah
aristokrasi
-jika banyak orang maka itu ialah politea
2.bila dilihat dari tujuan
memerinta
-untuk kepentingan masyarakat secara umum
-untuk kepentingan kekuasaan semata-mata
monarki berlawanan dengan
tirani
aristrokrasi berlawanan
dengan oligarki
politea berlawanan dengan
demokrasi
Negara ideal menurut
aristoteles adalah monarki yang dipimpin oleh philosopher king seperti
pemikiran plato. Namun karena menurut pemikiran aristoteles tidak ada yang
dapat menjadi philosopher king maka ia mengambil ukuran yang kedua yakni
aristokrasi yang cirinya adalah orang kaya, cerdik dan ningrat.pemerintahan
aristokrasi adalah pemerintahan oleh beberapa kumpulan aristokrat dalam
memerinta sesuatu polis/Negara.
Ukuran yang kedua yang
digunakan dianggap skeptis maka ariatoteles
mengambil patokan yang ketiga yakni pemerintahan politea. Politea
adalah system pemerintahan yang pemerintanya ditunjuk melalui
penunjukan suara terbanyak berbeda dengan demokrasi karena politea tujuannya
untuk kepentingan masyarakat secara umum sedangkan demokrasi untuk kepentingan
kekuasaan semata.
Syarat menjadi penguasa menurut system
politea
-ahli berperang
-ningrat
-kaya yang layak artinya
harus cinta pada kesejahteraan umum
karena syarat diatas orang
ningrat, kaya dan ali berperang saja bukan cerdas maka perlu adanya UU atau
hukum yang mengontrol penguasa politea.
Sebab hukum paling berdaulat menurut system politea karena
1.hukum menimbulkan moralitas
2.dengan moralitas akan
mencegah pemerintahan yang sewenang-wenang
3.dengan ketidak sewenang-wenangan pemerinta maka akan
menimbulkan partisipasi aktif dan positif dari pihak yang diperinta.
4.pemerinta yang moralis tidak sewenang-wenang dan
memperoleh dukungan dan partiisipasi aktif akan memerinta untuk kepentingan
kebaikan dan kesejahteraan masyarakat umum.
Motifasi sebuah perubahan menurut
aristoteles pada manusia karena
ingin
-keuntungan
-kehormatan
apa yang menyebabkan revolusi itu
terjadi ? karena
1.adanya keinginan dan impian
yang ingin diraih pencetus revolusi
2.kondisi politis yang tidak
sehat terdiri atas :
-pemerintah membuat kebijakan yang tidak dipahami oleh
rakyat
-sikaf merendahkan dan menghina dari pemerinta
-adanya perlakuan yang tidak pantas dari pemerinta
-pemerinta melakukan hal yang berlebih-lebihan
-rakyat menemukan kecurangan dalam pemilu
-adanya ketidak seimbangan dalam menjalankan
pemerintahan
-pemerinta menebar ketakutan pada warga Negara
-ketidak cocokan cendikiawan dengan pemerinta.
Filsafat politik imam
khumaeni menurut para ahli bercorak neoplatonis artinya perkembangan filsafat
setelah plato namun bukan berarti sepakat namun bisa berarti adanya penafsiran,
kritikan, pertentangan dengan tidak membuang sama sekali seluruh teori plato.
Persamaan antara plato,
aritoteles dan imam khumaeni mereka meletakkan kwalifikasi kemampuan dari
pemimpin yang mana kalauplato dan aritoteles ialah seorang philosopherking
sedangkan bagi imam khumaeni ialah wali, faki atau imam. Pendapat mereka
semuanya bertentangan dengan politik mutahir yang mana pemimin dipili karena
dukungan politik atau suara terbanyak meskipun tidak berkwalitas.
Kwalifikasi seorang pemimpin
menurut imam khumaeni yakni
1.kafa’ah atau memiliki kecerdasa
dan kemampuan memerinta
2.faqaha atau berpengetahuan
baik umum maupun hukum islam
3.a’dalah atau bersifat adil
baik dalam moral dan iman
iman maksudnya
-tidak berbuat haram,makruh
dan mubah
-selalu berbuat halal, wajib,
sunnah tau bermoral terpuji
bentuk pemerintahan imam
khumaeni berbentuk teodemokrasi mengapa tidak teokrasi karena tidak ada lagi
wakil allah setingkat nabi dan jika bukan nabi maka ia memungkinkan berbuat
salah maka harus ada control dari rakyat inilah relevannya demokrasi.